Tergoda oleh Mama Muda yang Baru Mengantar Anaknya Pulang dari Sekolah

RGB1688 – Sore itu, aku sedang duduk di beranda rumah, menikmati secangkir kopi sambil membaca koran. Jalanan depan rumah cukup ramai seperti biasa, dengan orang-orang yang baru pulang dari kerja atau mengantar anak mereka dari sekolah. Di tengah keramaian itu, sosok yang tidak asing muncul mama muda yang sering lewat setiap sore bersama anaknya.

Dia adalah Maya, tetanggaku yang baru pindah beberapa bulan lalu. Maya memiliki aura yang sulit diabaikan, dengan wajah cantik, rambut tergerai rapi, dan tubuh yang proporsional. Setiap sore, dia terlihat menggandeng tangan putranya yang masih kecil, mengenakan pakaian sederhana namun tetap menonjolkan keanggunannya. Kali ini, dia mengenakan blouse putih dengan rok selutut bermotif bunga.

“Baca Juga: Berlatih Dansa Memakai Pakaian Seksi, Ternyata Ada Seseorang yang Mengintipku dari Depan Pintu Kamar”

Maya tersenyum kepadaku ketika melewati beranda. “Selamat sore, Mas Adi,” sapanya dengan suara lembut.

“Sore, Mbak Maya,” balasku, berusaha menjaga nada santai meski sedikit gugup.

Setelah mengantar anaknya masuk rumah, Maya kembali keluar, kali ini membawa sapu. Dia mulai membersihkan halaman depan rumahnya yang tidak jauh dari tempatku duduk. Aku tidak bisa menahan diri untuk mencuri pandang, memperhatikan caranya bekerja dengan penuh perhatian. Setiap gerakannya terasa alami, namun ada sesuatu yang membuatnya memikat.

Terbayang Terus oleh Wajah Mama Muda

Aku mencoba mengalihkan perhatian kembali ke koran, tetapi pikiranku terus melayang. Maya adalah seseorang yang tak hanya cantik, tetapi juga memiliki kehangatan yang membuat siapa pun merasa nyaman di sekitarnya. Beberapa kali kami berbicara sebelumnya, dan setiap percakapan singkat itu selalu meninggalkan kesan mendalam.

Hari itu, aku merasa terdorong untuk menyapanya lagi. Aku berjalan ke pagar rumah dan berpura-pura memeriksa tanaman yang sebenarnya tidak butuh perhatian.

“Rajin sekali sore-sore begini, Mbak Maya,” ujarku sambil tersenyum.

Dia berhenti sejenak, menatapku dengan senyum yang sama. “Ah, cuma bersih-bersih sedikit. Anak-anak suka main di sini, jadi harus dijaga tetap rapi.”

Kami mulai berbicara lebih banyak. Dia menceritakan bagaimana dia pindah ke lingkungan ini untuk mencari suasana yang lebih tenang bagi keluarganya. Aku mendengarkan dengan penuh perhatian, menikmati setiap kata yang keluar dari mulutnya. Ada sesuatu yang menenangkan dalam caranya berbicara, seperti dia membawa ketulusan di setiap kalimatnya.

Ketika percakapan kami selesai, Maya kembali masuk ke rumahnya dengan senyum lembut. Aku kembali ke beranda, mencoba memproses perasaan yang muncul. Maya adalah seorang mama muda yang luar biasa, dan meski rasa kagumku kadang bercampur dengan godaan yang sulit dijelaskan, aku tahu harus menjaga batas.

Sore itu, aku belajar untuk menghargai keindahan bukan hanya dari penampilan luar, tetapi juga dari kehangatan dan kebaikan hati seseorang. Maya, dengan segala pesonanya, telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam pikiranku.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top